Jumat, 02 Desember 2011

SEMUA SAMA



            Semua sama saat aku memulai kehidupan dipagi hari, terbangun dari tidur sepanjang malam dan melakukan hal yang setiap hari wajib masuk dalam jadwal rincian kegiatanku. Bangun menuju kamar kecil untuk mengambil air wudlu dan melakukan gerakan- gerakan yang Allah serukan yaitu Shalat. Bersiap menuju tantangan yang akan dihadapi awal mula debaran jantung mulai berdegup “hari ini apa yang terjadi ?” pertanyaan yang setiap orang pasti mengucapkannya setiap hari, begitupun aku , aku sama seperti orang lain itu.
            Melihat sejenak diri dicermin “apa yang kurang untuk persiapan melewati hari ini ?” pertanyaan kedua yang terucap dari bibir kelu ini. Sedikit tersenyum dan memastikan bahwa aku siap untuk tantangan yang akan datang. (*,*)
            Mulai melangkah hati-hati untuk memastikan bahwa langkahku kuat dan yakin,, melewati jalan yang sama ,, bertemu dengan gedung- gedung yang sama,, bertemu dengan pengemis yang sama dan orang cacat yang berjalan tanpa satu kaki,, hal yang tidak pernah bisa aku lepaskan dari pandanganku,, bahkan suatu ketika aku bertemu dengan motor yang plat nomornya hanya beda sati dijit, dengan kode daerah sama percis dengan motor kesayanganku..
            Begitupun sesampainya dikampus aku bertemu dengan gerbang yang sama dan tempat parkir yang biasa aku gunakan untuk memarkirkan sahabat setiaku. Bertemu dengan teman- teman yang sama dan bahkan bertemu dengan jajanan- jajanan yang sama pula..
            Tempat utama dikampus adalah ruangan kuliah,, papan tulis yang sama dan teman yang sama yang selalu ada disamping bangkuku..
Semuanya sama ,, semuanya sama ,, perasaan bosan muncul saat kejenuhan memeluk erat pikiranku,,
            Setiap hari saat ada di jalan menuju rumah selalu ada harapan yang tidak pernah terlupakan “aku hanya ingin sesuatu yang beda untuk hari esok..” tapi apa yang terjadi ? semua tetaplah sama seperti sebelumnya (-,-)

Belajar Dari Tukang Parkir


Kisah ini saya ambil dari seorang tukang parkir yang setiap hari saya temui di jalan menuju rumah, tepatnya disebuah tikungan tajam yang kalau kita berada dari arah yang berbeda kita tidak bisa melihat ada mobilkah, motor, atau bahkan orang- orang yang hendak melewati jalan tersebut.
            Seorang laki- laki tua yang usianya bisa diperkirakan menginjak 60 tahun lebih. Dengan tinggi badan semampai dan sedikit gemuk, mungkin beliau adalah satu- satunya tukang parkir tertua disana. Setiap kali saya melewati jalan tersebut saya selalu memperhatikan beliau. Dan setelah saya lihat beliau sudah tidak kuat lagi kalau harus berlari saat ingin mengetahui si pengendara mobil tentang keadaan jalan dilain arah. Yah mungkin karena beliau sudah terlalu tua untuk bekerja seperti itu, kakinya tidak tegak lagi karena kalau beliau jalan kakinya seperti sudah mulai kaku untuk melakukan langkah- langkah yang kuat.
            Mungkin maksud saya bukan untuk menyoroti lebih jauh tentang bapak tua itu, tapi disini saya ingin mencurahkan rasa iba saya kepada beliau yang bisa dikatakan tidak seharusnya beliau ada disana. Beliau bekerja tidak bisa memastikan berapa pundi- pundi uang yang bisa dikumpulkan setiap harinya ? yaah karena pendapatannya tidak menentu. Yang paling membuat saya merasa teriris adalah saat beliau berusaha berlari dengan kondisinya yang seperti itu kadang si pengendara mobil dengan percaya dirinya berlalu begitu saja tanpa memberikan sepeser uangpun kepada beliau.
            Keikhlasan yang bisa saya petik dari beliau,  kadang kita baru melakukan hal yang sepele saja minta upah ,, bayaran atau apalah namanya.. Tapi ini beliau lakukan setiap harinya.
Untuk sebuah pernungan saja bagi kita ,, ,, saat kita menganggap kecil kepada orang lain belum tentu hatinya juga kecil atau bahkan hatinya lebih lapang ,, lebih dari hati yang kita miliki..
Ikhlas modal yang baik untuk sesuatu yang baik ,,
Ayoo simpanlah sifat iklhlas dan terapkan dalam menghadapi semua pekerjaan yang hendak kita lakukan insya Allah, Allah melihat sekecil apapun keikhlasan kita ,,
Mari belajar ikhlas bersama- sama J