Ada waktu dimana
hati ini kosong
Sungguh bukan
karena mereka yang berlomba untuk mengisi, tapi diri yang membiarkan mereka
tidak bisa masuk..
Lorong ini
sungguh aku sengajakan untuk terbuka sangat kecil sekali..
Mereka yah
mungkin hanya mereka..
Mereka yang
datang tanpa hati..
Mereka memberi
senyuman, jelas mereka begitu,,
Tapi bukan,, lagi
lagi bukan,, ketulusan itu sungguh tidak ada dalam senyuman mereka..
Lantas apa yang
mereka lakukan ?
Hanya sekedar
datang, kemudian yah memberi senyuman..
Cukup hanya
sebatas itu...
Datang lagi..
sudahlah itu sangat biasa sekali...
Biarkan ? ya
biarkan saja..
Halangi ? untuk
apa ? mereka Cuma datang tanpa ketulusan,,
Apa yang akan
dilakukan ?
lihat saja .. mereka akan mengenal ketulusan di sana..
lihat saja .. mereka akan mengenal ketulusan di sana..
Mereka akan
bertanya ?
Mungkin jika
mereka menerka dengan rasa..
Jika tidak..
mereka tidak akan paham apapun..
Mereka akan
melihat ? naah itu pasti...
Setelah mereka
melihat ? biarkan saja mereka lihat dengan mata telanjangnya..
Karena mata batinnya
telah tertutup kepalsuan..
Lalu apa yang
akan kau lakukan ?
Diam saja,,
diamkan saja,,
Kenapa tidak
berbicara ?
Untuk apa ?
karena mereka tidak dapat menerka dengan rasa..
Mereka punya itu
tapi bukan ketulusan,,
Lalu apa ?
Hanya sekedar
logika tanpa nalar,.
Berarti kosong ?
jelas sangat kosong sekali..
Lalu kamu akan
tetap diam ?
TENTU.....
Kenapa ?
Karena mereka
tidak paham makna sebuah ketulusan..