Haii,, seperti biasa aku menyapamu. Ritual di
pagi hari untuk menyambut segala impian. Impian- impian yang terlihat masih
samar namun selalu menjadi sebuah tujuan.
Hari ini aku kembali akan menjelajah, tepatnya
menjelajah langkah-langkah yang sudah disusun namun belum bisa untuk menjadi
sebuah peta perjalanan. Masih banyak tanda yang dibutuhkan untuk menjadikan
sebuah peta yang lengkap dengan segala rambu- rambu.
Berangkat dan memulai hari bertemu dengan
wajah- wajah ceria yang sering aku panggil mereka adalah titik semangat. Namun
hanya tampak sebagai titik- titik kecil tanpa sedikitpun garis. Lemah hanya
tanda itu yang aku temukan dalam titik- titik semangat.
Rasanya
hari ini aku ingin menjadi seorang pemberontak, tanpa harus berdiam dalam
kurungan diri yang tanpa sedikit celah pintu. Tentunya sangat tidak ada jalan
keluar dari kurungan terkokoh ini. Lagi- lagi mulutku selalu terkunci rapat,
cukup semua suara itu hanya terdiam dalam dada.
Sekeras apa aku mampu berteriak ? tampaknya semuanya tidak akan mampu untuk mendengar hanya dengan suara berbisik.. Seakan terhimpit ribuan ton batu.. Mana mungkin untuk bebas bergerak ? sangatlah tidak mungkin..
Sekeras apa aku mampu berteriak ? tampaknya semuanya tidak akan mampu untuk mendengar hanya dengan suara berbisik.. Seakan terhimpit ribuan ton batu.. Mana mungkin untuk bebas bergerak ? sangatlah tidak mungkin..
Cerita
yang paling pertama ingin ditulis dalam bait kata- kata terindah hanya satu
cerita dengan beribu makna yang tersimpan, cerita saat semua menghilang tanpa
jejak, cerita saat nafas- nafas tersentak waktu.
Rasanya
seperti ini memang benar- benar rasa terpahit dalam sebuah kenyataan.. Harus
berusaha jalan dengan lurus tapi kenapa persimpangannya begitu banyak aku temui
? jalan- jalan ini bukan jalan yang ingin aku lalui tentunya. Bahkan dalam alam
mimpi pun ini bukan jalan- jalan harapan yang menjadi sebuah tujuan terindah.
Mengulang
waktu ? apa mungkin ? jelas itu sangatlah tidak mungkin, mengulang waktu mungkin
hanya akan menambah segala sakit itu makin dalam, atau mungkin sangat mudah
untuk membuat luka itu membuat bekas yang baru. Ini hidupku yah aku tahu inilah
hidupku, tampak suram di awal kehidupan.. Tapi entahlah aku tahu ini adalah
awal dari sebuah cahaya terang itu..
Ini memang terlalu gelap, bagaimana tidak semua cahaya yang setia menyinariku sengaja diredupkanya, bahkan dengan sekaligus di tutupnya dengan kekuasaan yang menurutnya akan membawanya menjadi penguasa hati manusia- manusia kosong. Terlihat serakah memang, bagaimana tidak semua ingin dikuasainya, seakan berperan sebagai seorang raja yang segala apa yang di ucapkannya adalah sesuatu keharusan yang tanpa alasan untuk menghindari untuk tidak dilakukan. Sedikit terpandang sebagai sebuah paksaan, tapi yah seperti itulah kenyataannya.
Orang itu yah aku panggil dia ‘orang itu’, orang dalam bentuk wujudnya tapi bukan nuraninya. Satu- satunya makhluk yang aku rasa sangat kejam.. tapi berhati, naah hatinya pun bukan hati yang biasa aku kenal. Entah terbuat dari jenis apa hatinya ? pasir kah ? atau bahkan batu ? entahlah hal sangat tidak ingin aku pikirkan.
Ini memang terlalu gelap, bagaimana tidak semua cahaya yang setia menyinariku sengaja diredupkanya, bahkan dengan sekaligus di tutupnya dengan kekuasaan yang menurutnya akan membawanya menjadi penguasa hati manusia- manusia kosong. Terlihat serakah memang, bagaimana tidak semua ingin dikuasainya, seakan berperan sebagai seorang raja yang segala apa yang di ucapkannya adalah sesuatu keharusan yang tanpa alasan untuk menghindari untuk tidak dilakukan. Sedikit terpandang sebagai sebuah paksaan, tapi yah seperti itulah kenyataannya.
Orang itu yah aku panggil dia ‘orang itu’, orang dalam bentuk wujudnya tapi bukan nuraninya. Satu- satunya makhluk yang aku rasa sangat kejam.. tapi berhati, naah hatinya pun bukan hati yang biasa aku kenal. Entah terbuat dari jenis apa hatinya ? pasir kah ? atau bahkan batu ? entahlah hal sangat tidak ingin aku pikirkan.
Cerita
ini ibarat bak sebuah kisah usang yang bercerita tentang lirih pilu kesakitan
jiwa tanpa henti dan tanpa akhir..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar