Sabtu, 31 Agustus 2013

Risalah Hati - Dewa 19


hidupku tanpa cintamu
bagai malam tanpa bintang
cintaku tanpa sambutmu
bagai panas tanpa hujan
jiwaku berbisik lirih
kuharus memilikimu

reff:
aku bisa membuatmu
jatuh cinta kepadaku
meski kau tak cinta kepadaku beri sedikit waktu
biar cinta datang karena telah terbiasa

simpan mawar yang kuberi
mungkin wanginya mengilhami
sudikah dirimu untuk kenali aku dulu
sebelum kau ludahi aku
sebelum kau robek hatiku

Jumat, 30 Agustus 2013

Cinta Yang Tak Mungkin Voc Elyzia Mulachela (OST Perahu Kertas)



Ku pejamkan mata ini
 Ku tertidur tanpa lelap
 Tapi ku bermimpi kau jadi milikku
 Suaramu tetap bernyanyi
Walau sadar ku kian tak ada
 Namun ku bahagia lagumu milikku
Indah senyumanmu takkan bisa pudar
Makin indah di hatiku
Walau ku sadari cinta yang tak mungkin jadi
 Apapun yang kau ciptakan
Ku akan berjuang dapatkan
Jika kau bahagia aku semakin bahagia
Indahnya wajahmu takkan pernah sirna
Makin terang di hatiku
Walau ku sadari cinta yang tak mungkin jadi
Indah senyumanmu takkan bisa pudar
Makin indah di hatiku
Walau ku sadari itu cinta yang tak mungkin jadi
Meski ku tak bisa memiliki dirimu
Takkan ku berpaling pergi berpaling pergi
 Makin aku mencintai ku lepas kau kekasih
 Biar terbang tinggi
Cinta yang tak mungkin terbang tinggi

Kamis, 29 Agustus 2013

SARJANA NEGERI IMPIAN

Bias cahaya pagi
Bersinar, memancar
Menyinari langkah- langkah kaki sang pejuang
Cerah, alam negeri impian terang benderang
Berdiri tegak, bayang anak bangsa
Terlihat kokoh, seakan tanpa rapuh

Berlari memapak jalan- jalan impian
Tubuhnya seakan melayang menyentuh asa
Terbang menggapai awan- awan kapas harapan
Memegang kemilauan emas- emas cita- cita

Sebuah pena pengharapan berlenggok,
bergerak mengukir sejarah perjuangan

Sarjana Negeri Impian...
Berlari dengan tertatih
Bercucur keringat perjuangan
Terkadang mereka terjatuh
Bahkan tersungkur
Demi selembar kertas

Waktu seakan menjadi penghapus
Detik- detik harapan menuju puncak jaya
Hari seakan menjadi sebuah cerita yang tersusun
Mengenai barisan kata- kata yang menjadikannya tahu suatu hal..

Sarjana Negeri Impian
Membawa kertas- kertas keberhasilan
Memakai mahkota kemilauan berlian, ilmu


#Ini adalah puisi yang pernah saya buat dan saya bacakan ketika pelepasan wisudawan dan wisudawati di Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung :)

Jumat, 12 Juli 2013

INI MAHKOTAKU, BAGAIMANA DENGAN MAHKOTAMU ?





            Diceritakan ada dua orang sahabat yang sudah saling mengenal, mereka sudah bersahabat cukup lama. Sama halnya dengan para remaja pada umumnya, mereka suka bermain bersama, pergi bersama istilahnya kemana- kemana mereka selalu bareng- bareng :D ..

            Suatu ketika seorang sahabatnya dengan bangga memperlihatkan gaya rambut barunya, “niih liat niih baguskan? Kemaren aku potong rambut sekalian aku juga ganti warnanya, warna yang kemaren kan udah aga pudar jadi sekarang aku ganti warna baru deh”. 

Dia menjawab “iyah bagus”.

Lalu sahabatnya kembali lagi berceloteh “naah sekarang kamu liat nih majalahnya, aku lagi nyari model rambut baru. Ntar kalo aku udah bosan sama model rambut yang ini aku tinggal ganti model rambut baru”,

dan dia hanya menjawab “oh iyah”.

Namun, seketika sahabatnya itu berkata “mmm tapi aku lagi bingung nih..”

 “lhoo! Bingung kenapa?”,

“setelah aku hitung- hitung biaya buat perawatan rambut, udah banyak potong uang jajanku” ,

 “ooh begitu” (dia hanya menjawab dengan santai).

Tapi sahabatnya masih bertanya- tanya, “tapi aku mau irit, gimana dong?”

Sekarang dia menjawab dengan tidak segan- segan, “kamu memakai mahkota yang lebih indah dari itu saja, mau ?”,

Sahabatnya nampak bingung “maksud kamu? Mahkota apa?” (dengan sedikit mengerutkan dahinya),

“bukannya rambut itu adalah mahkota wanita ?”,

Sahabatnya dengan semangat kembali berbicara dengan nada lugas “ooh ya iya dong, makanya yah aku tuh kaya gini nih ngerawat rambut aku, menata rambut aku seindah mungkin. Ya karena itu, karena rambut itu adalah mahkotanya wanita. Emang kamu gamau yah punya rambut yang bagus, indah, cantik ? (sambil dengan bangga memperlihatkan rambutnya)“

Dia menjawab dengan ramah “aku gamau, soalnya aku udah punya mahkota yang lebih indah dari itu, nih yah aku bisa ganti warna tiap hari bahkan bisa aku bikin serasi sama baju aku. Atau kalo aku mau aku bisa ganti warna mahkotaku sehari lebih dari dua kali. Sesuai yang aku butuhkan. Dan untuk perawatan juga ya tiap hari”

Sahabatnya kebingungan “lhoo ko bisa? Uang kamu banyak dong yah, tiap hari perawatan rambut, terus bisa ganti- ganti warna sesuai yang kamu mau. Aaah tapi itu kan ga mungkin, kamu aja sibuk dengan aktivitasmu, terus kalo harus perawatan tiap hari kaya gitu kapan waktunya?.

Dia hanya menjawab “coba aja lihat, nih hari ini aku pake mahkota warna apa? Biru kan? Nah ingat ga kemarin aku pakai mahkota warna pink, terus besok aku juga bisa pake warna hitam, putih, ungu, merah dan banyak warna lainnya lagi sesuai baju yang aku pakai. Terus kalo untuk perawatan, mahkotaku ini bisa melindungi mahkota yang Allah ciptakan dari panasnya terik matahari yang buat mahkota kita rusak. Niih  mahkotaku (sambil memperlihatkan kerudungnya).

Dan sahabatnya hanya bisa terdiam.

#Semoga bisa dipetik hikmah dari cerita di atas. Terimakasih '-'


           

Jumat, 05 Juli 2013

Kamis, 10 januari 2013

Saat ini tetaplah menjadi saat ini ..
Begitupun dengan waktu itu tetap menjadi waktu itu..
Dan sesaat membuka, kembali megingat memori- memori kecil tentang sebuah sosok dimasalalu, entah harus menyebutnya sebuah masalalu atau sosok yang tetap terjaga sampai saat ini.
Entah harus menghabiskan waktu berapa lama lagi untuk aku mencoba bangkit dan berpaling .. namun, pada akhirnya jawabannya masih sama, aku masih kokoh di sini bersama bayangan- bayangan itu.
Niat untuk berlari dan menjauh, aku memang sudah berlari dan sejauh mungkin aku berlari, namun pada saatnya aku masih di sini tetap dengan teguh terdiam dalam bayang.
Semuanya dan hanya semuanya, mampu aku ingat bahkan sangat jelas aku mengingatnya, mengingat setiap segala sesuatu yang mampu aku ingat.. seperti rekaman terawet “aku menyebutnya seperti itu”. Rekaman- rekaman yang seharusnya aku simpan ato bahkan harusnya aku buang.
Tapi tetap, ketidakberdayaan kembali menjadi pemenang. Seakan menjadi sosok yang teramat kaku saat harus di bekukan oleh keadaan. Waktu yang selalu hadir tanpa tau niat untuk menjadikan aku apa ?
Sempat ingin menyalahkan kesempatan, tapi untuk apa ? semua percuma. Rencanya_Nya jauh lebih berhak dan berkuasa untuk menjabarkan arti yang lebih lugas.
Bertahan dan diam pilihan yang paling mendominasi pikiran saat semua terlihat sia- sia, yaah aku hanya bisa melakukan ini, sekalipun aku tetap terjatuh dan pada akhirnya tetap menjadi patung.
Harapan itu tidak pernah pergi sekalipun semuanya sempat pergi dan akhirnya semua kembali dengan utuh, Harapan- harapan tersembunyi yang mampu aku simpan jauh lebih rapat dari apapun yang orang lain tebak.
Aku menyimpannya, yah aku simpan semuanya dengan rapih, jika sosok itu lihat aku bisa menjadi hal yang memang tidak akan ada arti yang lebih sempurna dari pada seorang pemimpi.
Berandai hanya akan menghabiskan waktuku dengan sangat percuma, pil- pil pahit itu sudah terlalu dulu aku telan, menelannya adalah pilihan dari pada harus membiarkannya melebur dalam mulut dan menjadikannya lebih pahit.
Keajaiban, hal yang slalu aku tunggu, entah aku ini jiwa yang kosong yang mampu membuat mimpi tapi tidak percaya akan waktu yang bisa menjadikan mimpi- mimpi itu menjadi nyata.
Aku tetap kokoh terdiam di sini,, tepatnya mungkin aku menunggu ,,,, harus menahan rasa sakitnya berapa lama lagi ? ”pertanyaan yang mampu aku tanyakan saat ini”
Wajar jika aku kadang melemah dan menunduk, mungkin aku terlalu lelah... Tapi jika harus aku bandingkan kelemahanku tetap akan terkalahkan oleh sebuah harapan dan keyakinan.
Semua telah mencatatnya, mencatat dengan jelas.. segala peristiwa kecil yang menjadi awal ketika kita membuat mimpi (meski mimpi itu sangat tidak lazim untuk disimpan).
Semuanya telah mencatat, segala apa yang aku tau dan dapat aku pahami.. walaupun mungkin mereka tidak akan sangat paham sedikitpun tentang catatan- catatan lusuh itu
Aku mampu mengingat dan sangat jelas semua masih tergambar. Tanpa cacat dan tanpa terhapus.. di sini aku menyimpnanya itu pun jika sosok itu tahu
Waktu itu aku tetap tegar, tapi tetap aku terluka karena ketegaranku.. apa yang harus aku yakini saat ini ? “keajaiban dari sebuah keyakinan dan mimpi”.
Keyakinan yang tidak pernah merubah sebuah rasa..
Rasa yang sangat tidak bisa terlihat dengan mata telanjang..
Aku sangat mengenal seorang jiwa itu, tapi yah aku hanya mengenalnya tanpa tau apa yang menjadi tujuan teragungnya.. aku mengenal dengan jelas segala sisi dan sudut pandang dan keinginannya, tapi tetap aku tidak pernah mengenal ucapan- ucapannya.
Satu harap yang tidak pernah terganti, mungkin terlalu naif jika aku menyebutnya dengan sebuah mimpi terbesar .. tapi tetap ini jawaban hatiku, hatiku yang tetap berkata ini adalah hanya masalah sebuah waktu.. waktu yang sangat tidak tetap untuk aku ketahui saat ini.
Waktu yang menyembunyikan dengan rapih segala niat- niat terbaik sosok yang aku kenal itu.
Kadang aku selalu beniat untuk mundur, tetapi lagi- lagi semua terkalahkan oleh sebuah kata “YAKIN” ..
Dan  akhirnya tetap aku kembali kepada sebuah keyakinan yang mampu membuat aku untuk tidak bergerak..
Yah aku menunggumu.. dan tetap di sini aku menunggumu.. sesering apapun aku ingkari itu dan tetap hatiku memberi jawaban yang sama..
Mungkin sampai ketika dimana aku akan sangat lelah menunggu maka aku akan berhenti menunggu..
Semua referensi mendorongku untuk tetap menunggu ..
Aku yakin semua akan menjadi nyata.. semua mimpi kita walaupun pada akhirnya slalu sosok itu untuk mengingkarinya..
Yaah aku yakin .. karna aku masih mau untuk sabar ..


Pelangi Tanpa Warna Pelangi

Enggan memeluk rasa bathin, jiwa selalu menjadi pemberontak hebat saat harus berkata inilah keajaiban..
Bergeming seperti hentakan kaki yang terhenti menapak jalan sebuah kisah..
Seketika tersentak ,terseret, meluruh dalam sebuah tundukan sorot mata.
Sinar binar warna yang memberikan pelangi itu indah.. hanya sinar kesucian dari sebuah hati..
Bentuk angkuh dari sebuah harapan dan mimpi- mimpi termanis..
Ada yang menyandung sebuah langkah pasti dua kaki seorang insan kokoh..
Terjatuh perlahan namun tersentak begitu keras..
Kembali warna pelangi itu memberikan warna- warna kedamaian.. dan tetaplah tanpa harus menghitung detik semuanya segera enyah..
Tampak terlalu singkat memang.. tapi warna- warna itu memang benar telah memudar dengan cepat..
Warna keajaiban telah enyah tanpa ampun..
Pelangi dengan keindahan warna hanyalah sebuah angan yang pernah terlewati dua masang mata sang manusia.
Karena setelah itu sang warna pelangi pergi bersama angin.



Kamis, 04 Juli 2013

RENUNGAN UNTUK ALAM

             Sedikit berbagi mengenai renungan tentang alam dan fenomena- fenomenanya. Kalau kita dengan seksama memperhatikan beberapa kejadian- kejadian yang nampak pada alam semesta ini, sesungguhnya banyak sekali kejadian- kejadian yang bisa disebut sebagai teguran, atau bahasa ringannya adalah sebagai pengingat untuk kita selaku manusia yang menjadi khalifah di bumi. Kalaupun menyoroti akan tugas diciptakannya manusia, manusia mempunyai tugas yang sangat berat dimana manusia Allah ciptakan sebagai khalifah yang sekaligus didalamnya Allah menitipkan alam semesta ini kepada manusia dan tentu saja Allah menintipkannya kepada manusia bukan hanya sekedar untuk dimanfaatkan oleh manusia sebagai penunjang kehidupan di dunia, tapi harus dibarengi dengan menjaga bahkan yang bisa dikatakan wajib itu adalah menjaga alam semesta ini.
            Namun, yah kembali lagi pada diri manusia itu sendiri, dengan watak yang  berbeda, keinginan yang berbeda, niat yang berbeda bahkan segala rencana- rencana yang sangat berbeda pula. Manusia menyulap alam ini sesuai dengan yang menjadi keinginannya,, Kacau balau,, rusak sangat tidak terawat itu adalah gambaran alam saat ini. Saat orang- orang yang peduli akan alam sibuk menggembor- gemborkan mengajak manusia lainnya untuk menjaga alam. Tetaplah peribadi yang sangat berbeda- beda itu melakukan apa yang mereka suka. Tentunya yang bisa menguntungkan untuk mereka. Manusia semakin pintar, dan karena semakin pintar itu pun manusia menggerus habis segala yang ada dibumi bahkan yang ada di dalam perut bumi. Tentu saja bagi mereka yang berkuasa itu adalah hal yang sangat menguntungkan, bagaimana tidak, karena pundi- pundi uang dari hasil itu dapat dia raih dengan mudah.
            Lalu bagaimankah gambaran alam dunia setelah itu ? semakin rusak, semakin hancur. Layak huni atau tidak ? masih bisa dihuni. Namun, dengan segala serba kekurangan. Coba kita tengok keberadaan air bersih ? banyak yang mengeluhkan akan keberadaan air bersih yang semakin hari semakin sulit untuk didapat.. contoh kecilnya saja untuk air saja banyak manusia yang harus mengeluarkan dulu beberapa rupiah sebelum dapat memperoleh air bersih itu. Kemudian coba kita tengok akan hasil alam (sumber daya alam) tidak banyak lagi sumber daya alam yang bisa manusia manfaatkan untuk kelangsungan hidupnya.. Bagaimana tidak saat manusia- manusia itu merubah hamparan yang hijau menjadi hamparan beton yang gersang.
            Jika semua orang diajak berbincang tentang keadaan alam saat ini apa yang akan mereka kemukakan ? Tentu tidak akan jauh dari kata kotor, gersang,  panas, hancur, rusak..
            Namun, sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kondisi alam kita beberapa tahun mendatang ? saat anak- cucu kita tumbuh menjadi penerus.. Tentu kasihan karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menikmati alam yang sejuk, bersih dan hijau. Dan itu karena akibat para pendahulunya yang lebih dulu hidup dibanding mereka- mereka yang muda.

Rabu, 03 Juli 2013

MENUNGGU

Di sini dan hanya tempat ini, titik sebuah hati untuk menunggu
Menunggu dengan kekosongan hati
Tepat dalam sebuah rasa hati aku menunggu
Bukan menunggu untuk bisa menatapmu
Tapi menunggu untuk bisa selalu menyimpan pandanganmu di sini
Menunggu untuk selalu menyimpan senyuman- senyumanmu di sini
Tetap dan akan selalu seperti itu
Sampai suatu ketika aku lelah untuk menyimpan memorimu di sini
Terdiam dan tersenyum saat mencoba membuka memorimu
Nyata semuanya masih tersimpan dengan rapih
Semuanya tetaplah indah tanpa cacat
Semua utuh dan selamanya utuh
Aku menunggu J

Dua Sisi dan Berbeda

           Tentang sebuah kegagalan dan sebuah kata enggan untuk mencoba dan merajut benang menjadi rajutan..  Tentang sebuah rasa yang hidup dan mati,, semuanya datang dalam waktu yang berbeda.. Datang dengan alami tanpa memaksa untuk datang atau pun di undang untuk segera datang, begitupun dengan semua rasa yang hidup dan mati.. Ada banyak hal yang menghidupkan perasaan dan satu hal saja bisa mematikannya secepat kilat.. Rasa yang tidak akan pernah bisa dilihat dengan kasat mata tapi dalam dada yang disebut hati bisa sangat jauh mengetahuinya dengan pasti.. Panca indra bisa mengelak dan yang ada dalam dada tentu tidak mampu untuk mengelak.. Dua hal yang bisa di bohongi dan yang tidak bisa dibohongi..
            Banyak cerita tentang hal yang membohongi dan yang di bohongi termasuk akal,, memaksa akal untuk menolak dan meminta bibir untuk mengucapkan kata “tidak” namun yang ada dalam dada tetap berkata “iya”.. yang ada dalam dada melawan bahkan memberontak dan yang terucap dari bibir masih “tidak”.. Drama tentang dua sisi yang berbeda.. Tentang sebuah si jujur dan si bohong.
            Ada istilah karena hati tidak akan bisa berbohong,, hal itulah yang membuat setiap orang sebenarnya tau ketika dia melakukan yang sangat tidak singkron dengan apa yang sebenarnya ada dalam dadanya..  Tapi tetap kembali terkalahkan akan sebuah keegoisan karena keegoisan hanya ingin selalu berada dalam posisi yang mereka sebut itu benar namun kebalikannya itu tidak..
            Berpura- pura adalah salah satu hal yang mereka lakukan untuk melindungi tentang kesalahannya,, menutup rapat kedua telinga sehingga siapapun yang berkata itu salah tidak akan mereka dengar..
            Hati dan bibir dua sisi yang berbeda, dan terkadang bibir itu sendiri lah yang menghadirkan banyak kekecewaan karena sang bibir yang terlalu naif untuk mengakui apa yang sebenarnya ada dalam hati..  Sikap adalah sebuah penunjang yang hebat dalam mendampingi sebuah kesalahan yang bibir telah lakukan dan tetap keegoisan menjadi bumbu yang paling menjadi rasa paling dominan dalam menahan untuk sebuah kebenaran..
           

Rabu, 20 Maret 2013

LIVE EVENT MODEL



MAKALAH
                                                         LIVE EVENT MODEL                            
Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Kuliah “Psikologi Perkembangan  II



Oleh :
Ainul Fu’adah Hasanah          121160004
Barlia Hakim Al-munawir       1211600017
Sari Dzil Aqidah  Munawwiroh  1209600080
Kelas: 4 A


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS PSIKOLOGI
2013









KATA PENGANTAR
Bismillaahirahmaanirrohim,
Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, Allah SWT telah memberikan kelancaran kepada penulis dan telah melimpah-kan taufiq dan hidayah-Nya dalam penyusunan makalah mengenai “Live Event Model” ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan 2, Alhamdulillah dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak terlepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.       Ibu Ening Ningsih, S.Psi., Psikolog sebagai dosen mata kuliah Psikologi Perkembangan 2
2.      Serta seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian laporan praktik profesi ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang menunjang ke arah kesempurnaan sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.


Bandung,  Pebruari 2013


Penyusun   









DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR………………………………………………………………........i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………......ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang………………………………………………..............……............ 1
1.2     Rumusan Masalah…………………………………………………......................... 1
1.3     Tujuan Pembahasan………………………………………………….. ....................2
1.4     Sistematika Penulisan………………………………………………….................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Live Event Model .................………………………………....................3
2.2  Elemen-Elemen Pokok Life Event Model …………………………….......................6
2.3 Kategorisasi Aspek- Aspek dari .Suatu Live event Berdasarkan Live Event Model...................................................................................................................9
BAB III KESIMPULAN……………………....……………………………………..……10

DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Live event model adalah merupakan suatu pendekatan dalam perkembangan pada orang dewasa, peneliti sebelumnya menyarankan bahwa peristiwa- peristiwa kehidupan (misalnya, kematian pasangan, perceraian) menghasilkan suatu keadaan untuk individu- individu, yaitu suatu kekuatan untuk merubah kepribadian mereka.
Dalam live-events framework menekankan faktor- faktor yang menjadi penengah antara pengaruh dari Live events pada orang dewasa yaitu dari kesehatan fisiknya, kecerdasannya, kepribadiannya, dan juga dukungan keluarga. Beberapa individu mungkin menganggap live event  sebagai suatu stress yang sangat tinggi. Sedangkan yang lain memandang peristiwa tersebut sebagai suatu tantangan bagi perubahan hidup mereka.
Karena live event merupakan suatu perubahan- perubahan yang signifikan terhadap pola hidup tentu akan sangat dibutuhkannya penyesuaian  dalam menghadapi setiap perubahan yang muncul dalam usia dewasa ini. Mulai dari penyesuaian terhadap lingkungan sosial, keluarga juga terhadap pribadinya sendiri.
Segala perubahan itu juga berbeda- beda pada setiap individu dan pola hidup yang mereka jalani, begitu pula dengan segala pengalaman  mereka akan berpengaruh terhadap apa yang mereka lakukan saat ini.
Terdapat elemen- elemen pokok yang terdapat dalam life event model yaitu suatu proses yang terdiri dari serangkaian kejadian dalam kehidupan seseorang untuk membentuk life event nya yang akan menjadi sebuah tingkah laku dalam pola hidupnya setelah melalui serangkaian proses tersebut, dan hasilnya tergantung dari proses adaptasinya apakah dia akan berhasil menyesuaikan diri dengan baik atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan live event model ?
2.      Apa sajakah elemen- elemen pokok live event model ?
3.      Bagaimana Kategorisasi Aspek-Aspek Dari Suatu Live Event Berdasarkan Live Event Model?


1.3 Tujuan Pembahasan
Untuk mengetahui :
1.      Pengertian dari live event model
2.      Elemen- elemen pokok dalam live event model
3.      Kategorisasi aspek- aspek dari suatu live event berdasarkan live event model

1.4  Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I      PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Pembahasan
1.4  Sistematika
BAB II   PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Live Event Model
2.2 Elemen-Elemen Pokok Life Event Model
2.3 Kategorisasi Aspek-Aspek Dari Suatu Live Event Berdasarkan Live Event       Model
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA














BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Pengertian dan Konsep

Life Event Model /Framework adalah peristiwa dalam kehidupan seseorang yang permunculannya menuntut /merupakan indikasi dari perubahan-perubahan yang signifikan dari pola kehidupan yang sedang dijalankan individu. Bisa disebut sebagai perjalanan kehidupan seseorang dengan pengalaman yang berbeda pada tiap-tiap individu sehingga menghasilkan perilaku yang ditampilkannya pada saat ini. Kejadian semasa hidupnya menggambarkan perubahan-perubahan pada tingkah laku perkembangan yang khas dalam setiap individu serta dibuat dalam suatu kerangka.
Secara teoritis life events dapat diartikan sebagai peristiwa dalam kehidupan seseorang yang kemunculannya menuntut atau merupakan indikasi dari perubahan-perubahan yang signifikan di pola kehidupan yang sedang di jalankan oleh individu (Klaus Riegel – critical evets)
Hasil dari penelitian bahwa peristiwa kehidupan mayor (misalnya, kematian pasangan, perceraian) memberikan pengaruh terhadap keadaan untuk individu- individu, yaitu kekuatan untuk merubah kepribadian mereka. Versi yang lebih canggih dalam live-events framework menekankan faktor- faktor yang menjadi penengah  pengaruh dari Live events pada orang dewasa---kesehatan fisik, kecerdasan, kepribadian, dukungan keluarga. Saat ini berapa individu mungkin menganggap live event sebagai suatu stress yang tinggi. Sedangkan yang lain memandang peristiwa tersebut sebagai suatu tantangan.
Penting untuk mempertimbangkan keadaan sosial budaya yang terjadi dalam peristiwa kehidupan. Misalnya, perceraian mungkin terjadi akibat stres setelah bertahun-tahun menikah. Ketika mereka berada dalam usia lima puluhan, kemudian ketika mereka hanya telah menikah beberapa tahun dan di usia dua puluhan. Salah satu konsekuensi dari ini adalah bahwa perkem-bangan mungkin terjadi pada setiap titik dalam kehidupan dan tidak perlu linear. 
Ada empat pendekatan perkembangan psikososial orang dewasa diwakili oleh model tahapan normative, model timing of event, model trait, model typological.

a. Model Tahapan Normatif
Model teoretis yang mendeskripsikan perkembangan psikososial dalam bingkai urutan tertentu perubahan yang terkait dengan usia. Erikson: Intimacy vs Isolasi merupakan tahapan keenam perkembangan psikososial yaitu pada usia 20-30 tahun, dimana orang dewasa awal membuat komitmen dengan oranglain atau menghadapi kemungkinan rasa terisolasi dan keterpakuan pada kegiatan sendiri(self-absorb). Seseorang butuh isolasi untuk merefleksikan kehidupan mereka. Intimacy pencapaian utama masa dewasa awal dalam teori perkemba-ngan  kepribadian Erikson tampak dalam komitment terhadap hubungan yang mungkin menuntut pengorbanan dan kompromi.
Merujuk kepada Erikson, intimacy hanya mungkin muncul pada pria setelah dia menda-patkan identitasnya sendiri tetapi wanita mencapai identitasnya melalui intimacy.

b. Model Timing Of  Event  
Istilah ini biasa digunakan bagi pengalaman hidup yang terjadi pada waktu tertentu. Misalnya pernikahan, pensiun dan lain sebagainya. Waktu sosial adalah waktu yang menentukan norma atau harapan kultural bagi suatu waktu.

c. Model Lima Faktor
Model yang dikembangkan oleh Cosa dan McCrae, didasarkan kepada lima faktor besar yang mendasari sekumpulan sifat kepribadianyang terkait neuroticism (neurosisme) yaitu kumpulan enam sifat negative yang mengindikasikan ketidakstabilan emosional: kepanikan, sikap bermusuhan, depresi, kesadaran diri, impulsive,dan rapuh. Extraversion(terbuka) juga memiliki enam sisi : hangat, bersahabat, asertif , aktif ,  pencari kegembiraan dan emosi positif open to experience ( terbuka terhadap pengalaman) yaitu ingin mencoba hal-hal yang baru. Conscientious( teliti) adalah mereka yang berprestasi, dan yang terakhir adalah agreeable (menyenangkan) adalah mereka yangdapat dipercaya, terus terang, mengalah rendah hati, dan mudah dipengaruhi.

d. Modal Tipologis
Block (1971) merupakan pelopor pendekatan tipologis. Pendekatan ini memandang kepribadian sebagai pelaksanaan fungsi yang mempengaruhi dan merefleksikan sikap, nilai, perilaku dan interaksi social.
Seseorang mempunyai konsep tersendiri dalam menentukan kehidupannya, ini sering dikatakan sebagai self concept, dimana self concept ini terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
·         The Basic Self-concept. Jane menyebutnya “real-self”, yaitu konsep seseorang tentang dirinya sebagaimana adanya. Jenis ini meliputi : persepsi seseorang tentang penampilan dirinya, kemampuan dan ketidakmampuannya, peranan dan status dalam kehidupannya, dan nilai-nilai, keyakinan, serta aspirasinya.
·         The Transitory Self-concept. Ini artinya bahwa seseorang memiliki “self-concept” yang pada suatu saat dia, memegangnya, tetapi pada saat lain dia melepaskannya. “self-concept” ini mungkin menyenangkan tapi juga tidak menyenangkan. Kondisinya sangat situasional, sangat dipengaruhi oleh suasana perasaan (emosi), atau pengalaman yang lalu.
·         The Social Self-concept. Jenis ini berkembang berdasarkan cara individu mempercayai orang lain yang mempersepsi dirinya, baik melalui perkataan maupun tindakan. Jenis ini sering juga dikatakan sebagai “mirror image”. Contoh: jika kepada seorang anak dikatakan secara terus-menerus bahwa dirinya “naughty” (nakal), maka dia akan mengembangkan konsep dirinya sebagai anak yang nakal. Perkembangan konsep diri sosial seseorang dipengaruhi oleh jenis kelompok sosial dimana dia hidup, baik keluarga, sekolah, teman sebaya, atau masyarakat. Jersild mengatakan bahwa apabila seorang anak diterima, dicintai, dan dihargai oleh orang-orang yang berarti baginya (yang pertama orang tuanya, kemudian guru, dan teman) maka anak akan dapat mengembangkan sikap untuk menerima dan menghargai dirinya sendiri. Namun apabila orang-orang yang berarti (signifant others) itu menghina, menyalahkan, dan menolaknya, maka anak akan mengembangkan sikap-sikap yang tidak menyenangkan bagi dirinya sendiri.
·         The Ideal Self-concept. Konsep diri ideal merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diinginkan mengenai dirinya, atau keyakinan tentang apa yang seharusnya mengenai dirinya. Konsep diri ideal ini terkait dengan citra fisik maupun psikhis. Pada masa anak terdapat diskrepansi yang cukup renggang antara konsep diri ideal dengan konsep diri yang lainnya. Namun diskrepansi itu dapat berkurang seiring dengan berkembangnya usia anak (terutama apabila seseorang sudah masuk usia dewasa).


2.2  Elemen-Elemen Pokok Life Event Model :

  1. Konteks fase kehidupan.
 Teori-teori fase dewasa amat banyak, akan tetapi ada tiga teori fase terkemuka yaitu pandangan siklus kehidupan dari Erik Erikson, transformasi dari Roger Gould dan musim-musim kehidupan manusia dari Daniel Lavinson. Teori-teori tersebut menghasilkan pandangan bahwa paruh kehidupan adalah suatu krisis dalam perkembangan.

Fase Generativitas VS Stagnasi dari Erikson 
Erikson (1968) percaya bahwa orang dewasa tengah baya menghadapi persoalan hidup yang signifikan-generativitas vs stagnasi, adalah nama yang diberikan Erikson pada fase ketujuh dalam teori masa hidupnya. Generativitas mencangkup rencana-rencana orang dewasa yang mereka harap dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya. Sebaliknya, stagnasi (disebut juga “penyerapan-diri”) berkembang ketika individu merasa bahwa mereka tidak melakukan apa-apa bagi generasi berikutnya. Orang dewasa tengah baya mengembangkan generativitas dengan beberapa cara yang berbeda (Kotre, 1984).
Melalui generativitas biologis, orang dewasa hamil dan melahirkan anak. Melalui generativitas parental (orang tua), orang dewasa memberikan asuhan dan bimbingan kepada anak-anak. Melalui generativitas kultural, orang dewasa menciptakan, merenovasi atau memelihara kebudayaan yang akhirnya bertahan. Dalam hal ini objek generatif adalah kebudayaan itu sendiri.
Melalui generativitas kerja, orang dewasa mengembangkan keahlian yang diturunkan kepada orang lain. Dalam hal ini, individu generaf adalah seseorang yang mempelajari keahlian.
Melalui generativitas, orang dewasa mempromosikan dan membimbing generasi berikutnya melalui aspek-aspek penting kehidupan seperti menjadi orang tua (parenting), memimpin, mengajar dan melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat (Mc Adams, 1990). Orang dewasa generatif mengembangkan warisan diri yang postif dan kemudian memberikannya sebagai hadiah pada generasi berikutnya.

Teori Transformasi dari Gould 
Roger Gould (1975, 1978, 1980, 1994) menghubungkan fase dan krisis dalam pandangannya tentang transformasi perkembangan. Menurutnya, paruh kehidupan adalah sama bergejolaknya dengan masa remaja, dengan penegecualian bahwa selama masa dewasa tengah usaha untuk menangani krisis mungkin akan menghasilkan kehidupan yang lebih bahagia dan lebih sehat.
Dia percaya bahwa dalam usia 20-an, kita menerima peran-peran baru; dalam usia 30-an kita mulai merasa terjepit dengan tanggung jawab kita, dalam usia 40-an kita mulai merasakan perasaan urgensi bahwa hidup kita cepat berlalu.
Menurutnya, menangani krisis paruh kehidupan dan menyadari bahwa perasaan urgensi merupakan reaksi alami terhadap fase ini membantu kita menuju jalan kematangan yang dewasa.

Teori Musim-Musim Kehidupan dari Levinson 
Daniel Levinson (1978, 1980) dalam The Season of Man’s Life (Musim-Musim Kehidupan Manusia) menekankan bahwa tugas-tugas perkembangan harus dikuasai pada masing-masing fase. Pada masa dewasa awal, dua tugas utama yang harus dikuasai adalah mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan bagi kehidupan dewasa dan mengembangkan struktur kehidupan yang stabil.
Menurutnya, usia 20-an sebagai novice phase (fase orang baru) dari perkembangan orang dewasa. Novice phase adalah waktu untuk eksperimentasi yang bebas dan waktu untuk menguji impian di dunia nyata. Kira-kira pada usia 28 sampai 33 tahun, individu mengalami periode transisi dimana ia harus menghadapi persoalan penentuan tujuan yang lebih serius.
Pada usia 30-an, individu biasanya berfokus pada keluarga dan perkembangan karir. Pada tahun-tahun berikutnya pada periode ini, individu memasuki fase Becaming One’s Own man (atau BOOM, Menjadi diri Sendiri).
Pada usia 40, individu telah mencapai tempat yang stabil dalam karirnya dan sekarang harus melihat ke depan pada jenis kehidupan yang akan dijalaninya sebagai orang dewasa usia tengah baya.
Menurutnya, perubahan ke masa dewasa tengah berlangsung kira-kira 5 tahun dan mengharuskan orang dewasa untuk berusaha mengatasi empat konflik utama yang telah ada dalam kehidupannya sejak masa remaja: (1) menjadi muda vs. menjadi tua, (2) menjadi destruktif vs. menjadi konstruktif, (3) menjadi maskulin vs. menjadi feminism, dan (4) terikat pada otang lain vs. terlepas dari mereka.
Menurutnya, keberhasilan transisi paruh baya kehidupan terletak pada seberapa efektif individu mengurangi sifat-sifat barlawanan dan menerima masing masing dari mereka sebagai integral dari keberadaanya.
  1. Peristiwa kehidupan.
 Peristiwa artinya sesuatu hal yang terjadi atau bisa juga disebut sebagai kejadian. Macam-macam istilah dalam peristiwa kehidupan dalam perkembangan seseorang ada yang disebabkan karena peristiwa secara kebetulan, peristiwa kesempatan/peluang, peristiwa pengalaman/kenangan, peristiwa khayal, peristiwa bawah sadar, peristiwa keanehan alami, dan peristiwa kausal (kejadian sebab akibat)
  1. Proses adaptasi.
Dilihat dari latar belakang perkembangannya, pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation). Padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis.
Padahal, dalam penyesuian diri sesungguhnya tidak sekadar penyesuaian fisik, melainkan yang lebih kompleks dan lebih penting lagi adalah adanya keunikan dan keberbedaan kepribadian individu dalam hubungannya dengan lingkungan.
Penyesuaian diri yang dimaksud dalam pembahasan ini meliputi penyesuaian diri baik dalam pengertian adaptation maupun adjusment. Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik, idealnya mampu menggunakan kedua mekanisme penyesuaian diri tersebut secara luwes, tergantung pada situasinya. Sebaliknya, individu dianggap kaku bila kurang mampu menggunakan kedua mekanisme tersebut dengan baik atau hanya salah satu cara saja yang dominan digunakan.
  1. Konteks sosiohistori.
Faktor lingkungan sosial, dan psikologi-sosial, ia melihat arti penting dari lingkungan fisik, struktur sosial, peranan kepemimpinan dan kepribadian pemimpin, serta arti penting kekompakan kelompok. menunjukkan bahwa apa yang menjadi persoalan bagi individu bukanlah penampilan atau intelektual raja, melainkan jenis antar hubungan yang ia bangun dengan lingkungan sosialnya. Raja yang berhubungan dengan rakyatnya secara zalim terlibat dalam suatu perbuatan menghancurkan dirinya sendiri. Oleh karena itu seseorang harus memperhatikan hubungan sosial dengan kehidupan sebelumnya karena perkembangan individu juga dikaitkan antara sejarahnya dengan lingkungan sosialnya.





2.3  Kategorisasi Aspek- Aspek dari Suatu Live event Berdasarkan Live Event Model:

  1. Non Normative event s biologis dan sosial budaya adlah pengaruh yang cukup jelas dikaitkan dengan usia, seperti kematangan fisik selama masa kanak- kanak atau peristiwa khas pada masa dewas yang melibatkan keluarga, pendidikan, dan pekerjaan.
  2. Normative age graded events, lingkungan, bencana, dan pengarus sosial yang mempengaruhi sebagian besar anggota suatu budaya pada saat yang sama, seperti perang menyapu perubahan ekonomi atau teknologi, dan epidemic besar. Efek ini mungkin berbeda tergantung pada usia seseorang pada saat acara tersebut, tetapi kebanyakan orang karena usia, dari keseluruhan kohort akan mempunyai pengalaman yang sama.
  3. Normative history graded event, peristiwa yang signifikas bagi individu tertentu, tetapi bukan bagian dari pola keseluruhan terikat dengan siklus hidup, seperti kecelakaan lalu lintas, kemenangan undian, dan konversi agama.



















BAB III
KESIMPULAN

Bahwa kejadian-kejadian yang dialami oleh individu dapat/ akan mempengaruhi kepribadian,cara bersikap dan berfikir seseorang. Inilah yang disebut dengan live event model, kejadian semasa hidupnya menggambarkan perubahan-perubahan pada tingkah laku perkembangan yang khas dalam setiap individu serta dibuat dalam suatu kerangka.
Seorang individu mempunyai konsep tentang dirinya, inilah yang dinamakan dengan self concept,ada beberapa macam self concept diantaranya: The Basic Self-concept (“real-self”, yaitu konsep seseorang tentang dirinya sebagaimana adanya), The Transitory Self-concept ( bahwa seseorang memiliki “self-concept” yang pada suatu saat dia, memegangnya, tetapi pada saat lain dia melepaskannya), The Social Self-concept ( cara individu mempercayai orang lain yang mempersepsi dirinya, baik melalui perkataan maupun tindakan), The Ideal Self-concept ( Konsep diri ideal merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diinginkan mengenai dirinya, atau keyakinan tentang apa yang seharusnya mengenai dirinya).
 Elemen-Elemen Pokok Life Event Model diantaranya :
1. Konteks fase kehidupan. Teori-teori fase dewasa amat banyak, akan tetapi ada tiga teori fase terkemuka yaitu pandangan siklus kehidupan dari Erik Erikson, transformasi dari Roger Gould dan musim-musim kehidupan manusia dari Daniel Lavinson. Teori-teori tersebut menghasilkan pandangan bahwa paruh kehidupan adalah suatu krisis dalam perkembangan.
2. Peristiwa kehidupan
3. Proses adaptasi
4. Konteks sosiohistri
Kategorisasi Aspek-Aspek Dari Suatu Live Event Berdasarkan Live Event Model :
1.      Non normative events biologis dan sosial budaya
2.      Normative age graded events
3.      Normative history graded event





 
DAFTAR PUSTAKA

·         Lerner,R.M.& Hultsch,D,F. 1983.Human Development: A Life-Span Perspective. Now-york : Mc.Graw-Hill,Inc
·         Hoyer,William,J. Adult Development And Aging
·         Feist,Jess& Feist,Gregory,J. 2010. Theories Of Personality. Jakarta :Selemba Humanika