Minggu, 27 Januari 2013

K.I.T.A



Saat itu aku mencari sebuah kata yaitu ‘kamu'
Kemudian seketika aku kembali berlari dan mencari kata ‘kamu’
Di sepanjang pelarianku aku menemukan banyak kata ‘kamu’
Bahkan tanpa aku cari.. tanpa aku sibuk mencari, kata ‘kamu’ berdatangan dengan perlahan.
Semua arah perjalananku menunjukan bahwa ada kata ‘kamu’
Setiap tikungan arah jalan membiarkan aku bertemu dengan kata ‘kamu’
Bahkan sorot pandanganku pun tidak engah untuk menemukan kata ‘kamu’
Semuanya memberikan aku tanda bahwa kata ‘kamu’ sangat mudah aku temukan, sekalipun dengan sebuah pandangan singkat.
Tapi hebatnya sebuah kata ‘aku’ tidak melihat banyak kata ‘kamu’ itu sebagai sebuah kata ‘kamu’.
Seakan semua pandangannya tertutup, telinganya seketika tak mampu mendengar bahkan hatinya pun tak mampu menangkap semua tanda itu sebagai sebuah kata ‘kamu’
Terlihat seperti egois sebuah kata ‘aku’, jelas terlihat sangat egois tak mampu melihat sedikitpun kata ‘kamu’ yang mendatanginya dengan percuma tanpa harus dia cari.
Dan saat itulah sebuah kata ‘aku’ berlirih setengah pilu, kata ‘kamu’ hanya ada di sini, di dalam relung jiwa yang tak pernah bisa terhapus oleh beribu kata- kata ‘kamu’..
Kata ‘kamu’ yang aku maksud sudah ada di sini jauh dari waktu itu dan selalu tetap ada di sini.
Tanpa harus kata ‘kamu’ tahu atau memaksa kata ‘kamu’ untuk tahu..
Semua sudah lengkap, di mana kata ‘kamu’ itu bukan kata- kata ‘kamu’ yang aku temukan.
Tapi kata ‘kamu’ yang menemukan sebuah kata ‘aku’.. dan tepatnya kata ‘kamu’ menemukan sebuah kata ‘aku’ di sini ditempat terindah yang akan menjadi sebuah kata ‘kita’.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar