Jumat, 12 Juli 2013

INI MAHKOTAKU, BAGAIMANA DENGAN MAHKOTAMU ?





            Diceritakan ada dua orang sahabat yang sudah saling mengenal, mereka sudah bersahabat cukup lama. Sama halnya dengan para remaja pada umumnya, mereka suka bermain bersama, pergi bersama istilahnya kemana- kemana mereka selalu bareng- bareng :D ..

            Suatu ketika seorang sahabatnya dengan bangga memperlihatkan gaya rambut barunya, “niih liat niih baguskan? Kemaren aku potong rambut sekalian aku juga ganti warnanya, warna yang kemaren kan udah aga pudar jadi sekarang aku ganti warna baru deh”. 

Dia menjawab “iyah bagus”.

Lalu sahabatnya kembali lagi berceloteh “naah sekarang kamu liat nih majalahnya, aku lagi nyari model rambut baru. Ntar kalo aku udah bosan sama model rambut yang ini aku tinggal ganti model rambut baru”,

dan dia hanya menjawab “oh iyah”.

Namun, seketika sahabatnya itu berkata “mmm tapi aku lagi bingung nih..”

 “lhoo! Bingung kenapa?”,

“setelah aku hitung- hitung biaya buat perawatan rambut, udah banyak potong uang jajanku” ,

 “ooh begitu” (dia hanya menjawab dengan santai).

Tapi sahabatnya masih bertanya- tanya, “tapi aku mau irit, gimana dong?”

Sekarang dia menjawab dengan tidak segan- segan, “kamu memakai mahkota yang lebih indah dari itu saja, mau ?”,

Sahabatnya nampak bingung “maksud kamu? Mahkota apa?” (dengan sedikit mengerutkan dahinya),

“bukannya rambut itu adalah mahkota wanita ?”,

Sahabatnya dengan semangat kembali berbicara dengan nada lugas “ooh ya iya dong, makanya yah aku tuh kaya gini nih ngerawat rambut aku, menata rambut aku seindah mungkin. Ya karena itu, karena rambut itu adalah mahkotanya wanita. Emang kamu gamau yah punya rambut yang bagus, indah, cantik ? (sambil dengan bangga memperlihatkan rambutnya)“

Dia menjawab dengan ramah “aku gamau, soalnya aku udah punya mahkota yang lebih indah dari itu, nih yah aku bisa ganti warna tiap hari bahkan bisa aku bikin serasi sama baju aku. Atau kalo aku mau aku bisa ganti warna mahkotaku sehari lebih dari dua kali. Sesuai yang aku butuhkan. Dan untuk perawatan juga ya tiap hari”

Sahabatnya kebingungan “lhoo ko bisa? Uang kamu banyak dong yah, tiap hari perawatan rambut, terus bisa ganti- ganti warna sesuai yang kamu mau. Aaah tapi itu kan ga mungkin, kamu aja sibuk dengan aktivitasmu, terus kalo harus perawatan tiap hari kaya gitu kapan waktunya?.

Dia hanya menjawab “coba aja lihat, nih hari ini aku pake mahkota warna apa? Biru kan? Nah ingat ga kemarin aku pakai mahkota warna pink, terus besok aku juga bisa pake warna hitam, putih, ungu, merah dan banyak warna lainnya lagi sesuai baju yang aku pakai. Terus kalo untuk perawatan, mahkotaku ini bisa melindungi mahkota yang Allah ciptakan dari panasnya terik matahari yang buat mahkota kita rusak. Niih  mahkotaku (sambil memperlihatkan kerudungnya).

Dan sahabatnya hanya bisa terdiam.

#Semoga bisa dipetik hikmah dari cerita di atas. Terimakasih '-'


           

Jumat, 05 Juli 2013

Kamis, 10 januari 2013

Saat ini tetaplah menjadi saat ini ..
Begitupun dengan waktu itu tetap menjadi waktu itu..
Dan sesaat membuka, kembali megingat memori- memori kecil tentang sebuah sosok dimasalalu, entah harus menyebutnya sebuah masalalu atau sosok yang tetap terjaga sampai saat ini.
Entah harus menghabiskan waktu berapa lama lagi untuk aku mencoba bangkit dan berpaling .. namun, pada akhirnya jawabannya masih sama, aku masih kokoh di sini bersama bayangan- bayangan itu.
Niat untuk berlari dan menjauh, aku memang sudah berlari dan sejauh mungkin aku berlari, namun pada saatnya aku masih di sini tetap dengan teguh terdiam dalam bayang.
Semuanya dan hanya semuanya, mampu aku ingat bahkan sangat jelas aku mengingatnya, mengingat setiap segala sesuatu yang mampu aku ingat.. seperti rekaman terawet “aku menyebutnya seperti itu”. Rekaman- rekaman yang seharusnya aku simpan ato bahkan harusnya aku buang.
Tapi tetap, ketidakberdayaan kembali menjadi pemenang. Seakan menjadi sosok yang teramat kaku saat harus di bekukan oleh keadaan. Waktu yang selalu hadir tanpa tau niat untuk menjadikan aku apa ?
Sempat ingin menyalahkan kesempatan, tapi untuk apa ? semua percuma. Rencanya_Nya jauh lebih berhak dan berkuasa untuk menjabarkan arti yang lebih lugas.
Bertahan dan diam pilihan yang paling mendominasi pikiran saat semua terlihat sia- sia, yaah aku hanya bisa melakukan ini, sekalipun aku tetap terjatuh dan pada akhirnya tetap menjadi patung.
Harapan itu tidak pernah pergi sekalipun semuanya sempat pergi dan akhirnya semua kembali dengan utuh, Harapan- harapan tersembunyi yang mampu aku simpan jauh lebih rapat dari apapun yang orang lain tebak.
Aku menyimpannya, yah aku simpan semuanya dengan rapih, jika sosok itu lihat aku bisa menjadi hal yang memang tidak akan ada arti yang lebih sempurna dari pada seorang pemimpi.
Berandai hanya akan menghabiskan waktuku dengan sangat percuma, pil- pil pahit itu sudah terlalu dulu aku telan, menelannya adalah pilihan dari pada harus membiarkannya melebur dalam mulut dan menjadikannya lebih pahit.
Keajaiban, hal yang slalu aku tunggu, entah aku ini jiwa yang kosong yang mampu membuat mimpi tapi tidak percaya akan waktu yang bisa menjadikan mimpi- mimpi itu menjadi nyata.
Aku tetap kokoh terdiam di sini,, tepatnya mungkin aku menunggu ,,,, harus menahan rasa sakitnya berapa lama lagi ? ”pertanyaan yang mampu aku tanyakan saat ini”
Wajar jika aku kadang melemah dan menunduk, mungkin aku terlalu lelah... Tapi jika harus aku bandingkan kelemahanku tetap akan terkalahkan oleh sebuah harapan dan keyakinan.
Semua telah mencatatnya, mencatat dengan jelas.. segala peristiwa kecil yang menjadi awal ketika kita membuat mimpi (meski mimpi itu sangat tidak lazim untuk disimpan).
Semuanya telah mencatat, segala apa yang aku tau dan dapat aku pahami.. walaupun mungkin mereka tidak akan sangat paham sedikitpun tentang catatan- catatan lusuh itu
Aku mampu mengingat dan sangat jelas semua masih tergambar. Tanpa cacat dan tanpa terhapus.. di sini aku menyimpnanya itu pun jika sosok itu tahu
Waktu itu aku tetap tegar, tapi tetap aku terluka karena ketegaranku.. apa yang harus aku yakini saat ini ? “keajaiban dari sebuah keyakinan dan mimpi”.
Keyakinan yang tidak pernah merubah sebuah rasa..
Rasa yang sangat tidak bisa terlihat dengan mata telanjang..
Aku sangat mengenal seorang jiwa itu, tapi yah aku hanya mengenalnya tanpa tau apa yang menjadi tujuan teragungnya.. aku mengenal dengan jelas segala sisi dan sudut pandang dan keinginannya, tapi tetap aku tidak pernah mengenal ucapan- ucapannya.
Satu harap yang tidak pernah terganti, mungkin terlalu naif jika aku menyebutnya dengan sebuah mimpi terbesar .. tapi tetap ini jawaban hatiku, hatiku yang tetap berkata ini adalah hanya masalah sebuah waktu.. waktu yang sangat tidak tetap untuk aku ketahui saat ini.
Waktu yang menyembunyikan dengan rapih segala niat- niat terbaik sosok yang aku kenal itu.
Kadang aku selalu beniat untuk mundur, tetapi lagi- lagi semua terkalahkan oleh sebuah kata “YAKIN” ..
Dan  akhirnya tetap aku kembali kepada sebuah keyakinan yang mampu membuat aku untuk tidak bergerak..
Yah aku menunggumu.. dan tetap di sini aku menunggumu.. sesering apapun aku ingkari itu dan tetap hatiku memberi jawaban yang sama..
Mungkin sampai ketika dimana aku akan sangat lelah menunggu maka aku akan berhenti menunggu..
Semua referensi mendorongku untuk tetap menunggu ..
Aku yakin semua akan menjadi nyata.. semua mimpi kita walaupun pada akhirnya slalu sosok itu untuk mengingkarinya..
Yaah aku yakin .. karna aku masih mau untuk sabar ..


Pelangi Tanpa Warna Pelangi

Enggan memeluk rasa bathin, jiwa selalu menjadi pemberontak hebat saat harus berkata inilah keajaiban..
Bergeming seperti hentakan kaki yang terhenti menapak jalan sebuah kisah..
Seketika tersentak ,terseret, meluruh dalam sebuah tundukan sorot mata.
Sinar binar warna yang memberikan pelangi itu indah.. hanya sinar kesucian dari sebuah hati..
Bentuk angkuh dari sebuah harapan dan mimpi- mimpi termanis..
Ada yang menyandung sebuah langkah pasti dua kaki seorang insan kokoh..
Terjatuh perlahan namun tersentak begitu keras..
Kembali warna pelangi itu memberikan warna- warna kedamaian.. dan tetaplah tanpa harus menghitung detik semuanya segera enyah..
Tampak terlalu singkat memang.. tapi warna- warna itu memang benar telah memudar dengan cepat..
Warna keajaiban telah enyah tanpa ampun..
Pelangi dengan keindahan warna hanyalah sebuah angan yang pernah terlewati dua masang mata sang manusia.
Karena setelah itu sang warna pelangi pergi bersama angin.



Kamis, 04 Juli 2013

RENUNGAN UNTUK ALAM

             Sedikit berbagi mengenai renungan tentang alam dan fenomena- fenomenanya. Kalau kita dengan seksama memperhatikan beberapa kejadian- kejadian yang nampak pada alam semesta ini, sesungguhnya banyak sekali kejadian- kejadian yang bisa disebut sebagai teguran, atau bahasa ringannya adalah sebagai pengingat untuk kita selaku manusia yang menjadi khalifah di bumi. Kalaupun menyoroti akan tugas diciptakannya manusia, manusia mempunyai tugas yang sangat berat dimana manusia Allah ciptakan sebagai khalifah yang sekaligus didalamnya Allah menitipkan alam semesta ini kepada manusia dan tentu saja Allah menintipkannya kepada manusia bukan hanya sekedar untuk dimanfaatkan oleh manusia sebagai penunjang kehidupan di dunia, tapi harus dibarengi dengan menjaga bahkan yang bisa dikatakan wajib itu adalah menjaga alam semesta ini.
            Namun, yah kembali lagi pada diri manusia itu sendiri, dengan watak yang  berbeda, keinginan yang berbeda, niat yang berbeda bahkan segala rencana- rencana yang sangat berbeda pula. Manusia menyulap alam ini sesuai dengan yang menjadi keinginannya,, Kacau balau,, rusak sangat tidak terawat itu adalah gambaran alam saat ini. Saat orang- orang yang peduli akan alam sibuk menggembor- gemborkan mengajak manusia lainnya untuk menjaga alam. Tetaplah peribadi yang sangat berbeda- beda itu melakukan apa yang mereka suka. Tentunya yang bisa menguntungkan untuk mereka. Manusia semakin pintar, dan karena semakin pintar itu pun manusia menggerus habis segala yang ada dibumi bahkan yang ada di dalam perut bumi. Tentu saja bagi mereka yang berkuasa itu adalah hal yang sangat menguntungkan, bagaimana tidak, karena pundi- pundi uang dari hasil itu dapat dia raih dengan mudah.
            Lalu bagaimankah gambaran alam dunia setelah itu ? semakin rusak, semakin hancur. Layak huni atau tidak ? masih bisa dihuni. Namun, dengan segala serba kekurangan. Coba kita tengok keberadaan air bersih ? banyak yang mengeluhkan akan keberadaan air bersih yang semakin hari semakin sulit untuk didapat.. contoh kecilnya saja untuk air saja banyak manusia yang harus mengeluarkan dulu beberapa rupiah sebelum dapat memperoleh air bersih itu. Kemudian coba kita tengok akan hasil alam (sumber daya alam) tidak banyak lagi sumber daya alam yang bisa manusia manfaatkan untuk kelangsungan hidupnya.. Bagaimana tidak saat manusia- manusia itu merubah hamparan yang hijau menjadi hamparan beton yang gersang.
            Jika semua orang diajak berbincang tentang keadaan alam saat ini apa yang akan mereka kemukakan ? Tentu tidak akan jauh dari kata kotor, gersang,  panas, hancur, rusak..
            Namun, sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kondisi alam kita beberapa tahun mendatang ? saat anak- cucu kita tumbuh menjadi penerus.. Tentu kasihan karena mereka tidak diberi kesempatan untuk menikmati alam yang sejuk, bersih dan hijau. Dan itu karena akibat para pendahulunya yang lebih dulu hidup dibanding mereka- mereka yang muda.

Rabu, 03 Juli 2013

MENUNGGU

Di sini dan hanya tempat ini, titik sebuah hati untuk menunggu
Menunggu dengan kekosongan hati
Tepat dalam sebuah rasa hati aku menunggu
Bukan menunggu untuk bisa menatapmu
Tapi menunggu untuk bisa selalu menyimpan pandanganmu di sini
Menunggu untuk selalu menyimpan senyuman- senyumanmu di sini
Tetap dan akan selalu seperti itu
Sampai suatu ketika aku lelah untuk menyimpan memorimu di sini
Terdiam dan tersenyum saat mencoba membuka memorimu
Nyata semuanya masih tersimpan dengan rapih
Semuanya tetaplah indah tanpa cacat
Semua utuh dan selamanya utuh
Aku menunggu J

Dua Sisi dan Berbeda

           Tentang sebuah kegagalan dan sebuah kata enggan untuk mencoba dan merajut benang menjadi rajutan..  Tentang sebuah rasa yang hidup dan mati,, semuanya datang dalam waktu yang berbeda.. Datang dengan alami tanpa memaksa untuk datang atau pun di undang untuk segera datang, begitupun dengan semua rasa yang hidup dan mati.. Ada banyak hal yang menghidupkan perasaan dan satu hal saja bisa mematikannya secepat kilat.. Rasa yang tidak akan pernah bisa dilihat dengan kasat mata tapi dalam dada yang disebut hati bisa sangat jauh mengetahuinya dengan pasti.. Panca indra bisa mengelak dan yang ada dalam dada tentu tidak mampu untuk mengelak.. Dua hal yang bisa di bohongi dan yang tidak bisa dibohongi..
            Banyak cerita tentang hal yang membohongi dan yang di bohongi termasuk akal,, memaksa akal untuk menolak dan meminta bibir untuk mengucapkan kata “tidak” namun yang ada dalam dada tetap berkata “iya”.. yang ada dalam dada melawan bahkan memberontak dan yang terucap dari bibir masih “tidak”.. Drama tentang dua sisi yang berbeda.. Tentang sebuah si jujur dan si bohong.
            Ada istilah karena hati tidak akan bisa berbohong,, hal itulah yang membuat setiap orang sebenarnya tau ketika dia melakukan yang sangat tidak singkron dengan apa yang sebenarnya ada dalam dadanya..  Tapi tetap kembali terkalahkan akan sebuah keegoisan karena keegoisan hanya ingin selalu berada dalam posisi yang mereka sebut itu benar namun kebalikannya itu tidak..
            Berpura- pura adalah salah satu hal yang mereka lakukan untuk melindungi tentang kesalahannya,, menutup rapat kedua telinga sehingga siapapun yang berkata itu salah tidak akan mereka dengar..
            Hati dan bibir dua sisi yang berbeda, dan terkadang bibir itu sendiri lah yang menghadirkan banyak kekecewaan karena sang bibir yang terlalu naif untuk mengakui apa yang sebenarnya ada dalam hati..  Sikap adalah sebuah penunjang yang hebat dalam mendampingi sebuah kesalahan yang bibir telah lakukan dan tetap keegoisan menjadi bumbu yang paling menjadi rasa paling dominan dalam menahan untuk sebuah kebenaran..